Longgena Ginting Country DirectorGreenpeace Southeast Asia - Indonesia adalah ayah dari seorang putri yang berusia 13 tahun, dan telah menjadi bagian dari gerakan untuk lingkungan hidup baik di Indonesia maupun global selama lebih dari 20 tahun. Sempat bergabung dengan WALHI di Jakarta dan FoEI (Friends of Earth International) di Amsterdam. Dan kini menjabat sebagai Kepala Greenpeace Indonesia.
Tara Buakamsri Country DirectorGreenpeace Southeast Asia - Thailand adalah salah satu pendiri Greenpeace Asia Tenggara dan sejak Desember 1998 aktif bergabung dengan berbagai organisasi. Setelah lulus dari Institut Teknologi King Mongkut tahun 1989 dan Universitas Chiang Mai tahun 1998, Tara bekerja untuk beberapa LSM, organisasi non pemerintahan, grup advokasi dan akademisi/lembaga riset. Pengalaman dan keahliannya meliputi isu-isu sosial dan lingkungan hidup melingkupi riset penelitian, strategi perencanaan, advokasi kebijakan untuk konservasi alam liar, komunitas berbasis kehutanan, manajemen sumber daya pesisir, produksi bersih, polusi dan dampaknya bagi kesehatan, perubahan iklim, solusi energi terbarukan dan kampanye terhadap perusahaan. Tara kini menjabat sebagai Kepala Greenpeace Thailand.
Amalie Conchelle C. Hamoy-Obusan
Country Director
pekerjaan terpeting bagi
Amalie (Ali) adalah menjadi seorang ibu bagi Thady (10) dan Mina (6) yang mendorong minat dan komitmennya bekerja untuk isu-isu lingkungan hidup. Ali memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja di bidang lingkungan dan gerakan konservasi terutama di bidang kebijakan energi terbarukan, Ali tercatat sebagai salah satu penulis Prospek Revolusi Energi di ASEAN (2013) dan berkontribusi sebagai ketua peneliti untuk Laporan Status Energi terbarukan global dan regional pada 2010-2013. Kini Ali menjabat sebagai Kepala Greenpeace Filipina.
Sebagai sebuah organisasi yang bekerja dan mempromosikan solusi hijau untuk menyelesaikan banyak tantangan dan permasalahan lingkungan, Greenpeace Asia Tenggara terus bertumbuh dan berinovasi.
Kini, sejumlah perubahan strategis terjadi di dalam organisasi, di segala penjuru dunia, dan di kawasan regional untuk membuat kami mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Landasan dari perubahan ini adalah Model Kerja baru kami yang ambisius. Model Kerja ini akan mengefektifkan dan meningkatkan proses pengambilan keputusan kami, proses dalam struktur organisasi, pelatihan dan perekrutan sumber daya manusia, serta membantu kami dalam penggunaan teknologi untuk penyampaian kampanye yang lebih baik dalam jangka waktu cepat. Melalui model ini, kami telah:
Perubahan memang merupakan sebuah tantangan besar, tetapi perubahan yang terencana akan membawa kami ke tingkat yang lebih tinggi. Kami terus berusaha untuk menjadi sebuah organisasi yang ramping, tangkas, terintegrasi, inovatif, serta dapat mencapai tujuan kami sembari menjadi garda depan bagi gerakan lingkungan.
Model baru ini juga mendukung orang-orang dari berbagai bagian Greenpeace untuk berkolaborasi dan berbagi keahlian mereka, memperkuat kampanye kerja kami, serta menawarkan akses yang lebih lapang bagi keahlian staf dan anggota kami yang sangat luas beragam.
Kerangka baru ini memungkinkan kolaborasi antara gerakan lingkungan serta menawarkan aliansi kami, relawan, supporter, dan donatur dapat memberi suara yang lebih besar di Greenpeace Asia Tenggara. Sehingga dapat memastikan kepemimpinan terpelihara dan diinvestasikan di dalamnya.
erdasarkan perubahan-perubahan positif yang telah terjadi dalam organisasi ini, tahun 2015 akan menjadi saksi bahwa staf dan supporter Greenpeace Asia Tenggara akan memainkan peran yang lebih besar dalam memimpin gerakan aktivisme menghadapi isu penting seperti perjuangan menyelamatkan bumi kita