Laporan Tahunan 2014
Greenpeace terdiri dari 26 kantor di wilayah nasional dan regional di Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan benua Pasifik untuk menangani kegiatan di lebih dari 55 negara.

Greenpeace memiliki 3 kantor di
wilayah Asia Tenggara – Thailand, Filipina, dan Indonesia.
Markus Allemann
Direktur Eksekutif

berbagi video ini

Pesan Direksi
Sebagai kantor regional Greenpeace yang ada di Thailand, Indonesia, dan Filipina, dengan perkembangan kehadiran di Myanmar, Malaysia, Singapura, dan wilayah perbatasan dataran rendah Mekong, Greenpeace Asia Tenggara berada di garis depan dalam beberapa pertempuran lingkungan skala dunia paling serius.

Di tahun 2014, berkat visi, kreativitas, dan usaha yang tak kenal lelah dari Direktur Eksekutif dan tim dari semua kantor Greenpeace, kami terus melangkah dengan mengkonfrontasi isu lingkungan yang berada pada titik kritis yang dihadapi Asia Tenggara dan seluruh dunia.

Kami melihat sejumlah perubahan kebijakan dan penerapan yang menjanjikan di skala lokal dan regional, baik di sektor komersil maupun pemerintahan. Laporan ini akan menyorot banyak kisah sukses kami di seluruh wilayah dan memberikan Anda gambaran singkat mengenai kerja kami.

Keberhasilan kami pun dapat dicapai berkat supporter kami, yang secara aktif berperan serta melalui komunitas maupun online, dan terus melibatkan diri serta menyuarakan suara mereka untuk mendukung keberhasilan kampanye kami. Kami memahami bahwa semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar pula kekuatan yang kami miliki. Seperti dukungan opini publik yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh pebisnis dan politisi, yang memaksa mereka mengubah praktek membahayakan dan menerapkan kebijakan yang lebih sehat dan hijau.

Namun, sejumlah keberhasilan tersebut tidak membuat kami cepat berpuas diri. Dengan lebih dari 620 juta penduduk di kawasan ini, kami merupakan kawasan paling padat di dunia. Bersamaan dengan cepatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Asia Tenggara serta munculnya integrasi ASEAN, permintaan sumber daya lokal pun meningkat. Peranan yang terus berganti dalam skala global pun meningkatkan tekanan terhadap lingkungan. Singkatnya, kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan, dan perjalanan yang akan kami lalui membutuhkan upaya yang lebih besar dari kita semua. Lingkungan luar yang terus berubah ini membuat Greenpeace kembali memikirkan sistem operasi yang paling efektif. Kami telah mengembangkan Kerangka Kerja baru (The Operating Model), dan kami percaya bahwa strategi tiga tahunan tersebut akan mampu membuat kami memfokuskan diri pada isu lingkungan yang menjadi prioritas di wilayah Asia Tenggara.
Country Directors

Longgena Ginting
Country Director
Greenpeace Southeast Asia - Indonesia


adalah ayah dari seorang putri yang berusia 13 tahun, dan telah menjadi bagian dari gerakan untuk lingkungan hidup baik di Indonesia maupun global selama lebih dari 20 tahun. Sempat bergabung dengan WALHI di Jakarta dan FoEI (Friends of Earth International) di Amsterdam. Dan kini menjabat sebagai Kepala Greenpeace Indonesia.

Tara Buakamsri
Country Director
Greenpeace Southeast Asia - Thailand


adalah salah satu pendiri Greenpeace Asia Tenggara dan sejak Desember 1998 aktif bergabung dengan berbagai organisasi. Setelah lulus dari Institut Teknologi King Mongkut tahun 1989 dan Universitas Chiang Mai tahun 1998, Tara bekerja untuk beberapa LSM, organisasi non pemerintahan, grup advokasi dan akademisi/lembaga riset. Pengalaman dan keahliannya meliputi isu-isu sosial dan lingkungan hidup melingkupi riset penelitian, strategi perencanaan, advokasi kebijakan untuk konservasi alam liar, komunitas berbasis kehutanan, manajemen sumber daya pesisir, produksi bersih, polusi dan dampaknya bagi kesehatan, perubahan iklim, solusi energi terbarukan dan kampanye terhadap perusahaan. Tara kini menjabat sebagai Kepala Greenpeace Thailand.

Amalie Conchelle C. Hamoy-Obusan
Country Director
pekerjaan terpeting bagi


Amalie (Ali) adalah menjadi seorang ibu bagi Thady (10) dan Mina (6) yang mendorong minat dan komitmennya bekerja untuk isu-isu lingkungan hidup. Ali memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja di bidang lingkungan dan gerakan konservasi terutama di bidang kebijakan energi terbarukan, Ali tercatat sebagai salah satu penulis Prospek Revolusi Energi di ASEAN (2013) dan berkontribusi sebagai ketua peneliti untuk Laporan Status Energi terbarukan global dan regional pada 2010-2013. Kini Ali menjabat sebagai Kepala Greenpeace Filipina.

DEWAN PEMBINA GREENPEACE ASIA TENGGARA
Strategi

Sebagai sebuah organisasi yang bekerja dan mempromosikan solusi hijau untuk menyelesaikan banyak tantangan dan permasalahan lingkungan, Greenpeace Asia Tenggara terus bertumbuh dan berinovasi.

Kini, sejumlah perubahan strategis terjadi di dalam organisasi, di segala penjuru dunia, dan di kawasan regional untuk membuat kami mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Landasan dari perubahan ini adalah Model Kerja baru kami yang ambisius. Model Kerja ini akan mengefektifkan dan meningkatkan proses pengambilan keputusan kami, proses dalam struktur organisasi, pelatihan dan perekrutan sumber daya manusia, serta membantu kami dalam penggunaan teknologi untuk penyampaian kampanye yang lebih baik dalam jangka waktu cepat. Melalui model ini, kami telah:

  • Menerapkan gagasan-gagasan global ke dalam Rencana Strategi kami dengan mengutamakan kampanye kami yang terintegrasi dan berdampak kuat, serta menginventasikan keberlanjutan keuangan, sumber daya manusia, keahlian khusus, legitimasi, dan jangkauan.
  • Mengabadikan komitmen kami untuk mendukung Keterlibatan, Inovasi dan fokus pada SDM kami untuk memperkenalkan metode Proyek, serta mendukung kolaborasi dan integrasi lintas departemen dan keahlian.
  • Memusatkan energi pada manajemen perubahan yang kuat, membentuk sistem monitor keuangan yang sehat, memperbaharui mekanisme pelaporan internal kami dan bekerja sama dengan Greenpeace dari berbagai belahan dunia untuk menciptakan pelatihan yang paling cocok bagi para staf.

Perubahan memang merupakan sebuah tantangan besar, tetapi perubahan yang terencana akan membawa kami ke tingkat yang lebih tinggi. Kami terus berusaha untuk menjadi sebuah organisasi yang ramping, tangkas, terintegrasi, inovatif, serta dapat mencapai tujuan kami sembari menjadi garda depan bagi gerakan lingkungan.

Model baru ini juga mendukung orang-orang dari berbagai bagian Greenpeace untuk berkolaborasi dan berbagi keahlian mereka, memperkuat kampanye kerja kami, serta menawarkan akses yang lebih lapang bagi keahlian staf dan anggota kami yang sangat luas beragam.

Kerangka baru ini memungkinkan kolaborasi antara gerakan lingkungan serta menawarkan aliansi kami, relawan, supporter, dan donatur dapat memberi suara yang lebih besar di Greenpeace Asia Tenggara. Sehingga dapat memastikan kepemimpinan terpelihara dan diinvestasikan di dalamnya.

erdasarkan perubahan-perubahan positif yang telah terjadi dalam organisasi ini, tahun 2015 akan menjadi saksi bahwa staf dan supporter Greenpeace Asia Tenggara akan memainkan peran yang lebih besar dalam memimpin gerakan aktivisme menghadapi isu penting seperti perjuangan menyelamatkan bumi kita