LAPORAN TAHUNAN 2013 Greenpeace Asia Tenggara
PESAN DARI Ketua Dewan
Suzy Hutomo
Pesan dari Direktur Eksekutif

Juni tahun lalu, kapal kebanggaan kita Rainbow Warrior berlabuh di Jakarta dan mendapat sambutan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, beserta keluarga dan sejumlah menteri.

Bagi saya, saat itu merupakan momen penting dari pekerjaan kita selama tahun 2013 - salah satu buah manis dari kerja keras tiada henti demi tujuan lingkungan yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara. Dalam pidatonya saat itu Presiden menyampaikan, “Saya ingin memastikan anak cucu saya bisa menikmati lingkungan yang bersih dan damai di masa yang akan datang.”

Ini adalah visi kita sebagai Greenpeace -dan visi yang sama dengan Anda yang telah bergabung dan tetap mendukung kami dalam perjalanan ini. Visi ini juga telah direfleksikan dalam tugas yang telah kami selesaikan di 2013 -sebuah tahun di mana kita telah menorehkan sejarah, baik dalam kampanye kita maupun organisasi secara luas.

Greenpeace Asia Tenggara memiliki catatan sejarah yang kental dalam menjalankan dan memenangkan kampanye-kampanyenya yang tidak hanya berkaitan dengan masyarakat di kawasan ini tetapi menjadi penyangga tujuan Greenpeace secara global. Capaian dari kampanye-kampanye kita sepanjang 10 tahun terakhir, di mana terdapat berbagai keberhasilan baik di tingkat lokal, nasional maupun regional menjadi bukti bahwa kemampuan Greenpeace Asia Tenggara secara efektif dapat memberi pengaruh pada pemerintah di kawasan ini dan mempercepat perubahan penting untuk lingkungan. Laporan tahunan ini memberikan gambaran tentang keberhasilan kampanye-kampanye yang telah kita lakukan beberapa tahun belakangan ini.

Di saat yang sama, 2013 merupakan tahun peralihan yang krusial bagi Greenpeace Asia Tenggara. Tercatat pada pertengahan 2013 kami memulai proses perencanaan program 3 tahun untuk periode 2014-2016. Proses perencanaan ini menandai dimulainya transisi penuh menjadi Model Kerja penuh dari organisasi global Greenpeace.

Model Kerja global baru merupakan sebuah program strategis yang menerima perubahan mendasar dalam kondisi dunia saat ini, khususnya pada pergeseran peta politik dunia di mana negara-negara berkembang memainkan peran penting dalam pembangunan global, bahkan di saat mereka sangat memiliki dampak pada kemampuan bumi sebagai penyangga kehidupan.

Model Kerja baru ini juga mencakup dampak besar penggunaan komunikasi digital masa kini di dalam politik global. Asia Tenggara, terlepas dari posisinya yang berada di antara dua kiblat, merupakan sebuah kawasan di mana kerusakan lingkungan terjadi dan juga menjadi wilayah yang paling terdampak. Kawasan ini merupakan wilayah kunci di mana penentuan perjuangan penyelamatan bumi akan berhasil ataupun gagal.

Di titik inilah terdapat signifikansi dengan kerja-kerja yang kita lakukan. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di kawasan ini harus diimbangi dengan kebijakan-kebijakan kuat yang berpihak pada lingkungan untuk memastikan keadilan dan keberlanjutan lingkungan alam untuk generasi sekarang dan generasi mendatang.

Artinya, pada tahun-tahun mendatang Greenpeace Asia Tenggara akan memainkan peranan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program Greenpeace global. Untuk mencapai ini, rancangan yang kita buat di tahun 2013 menetapkan tujuan yang ambisius dan mengubah bagaimana Greenpeace Asia tenggara dapat berkontribusi secara baik pada visi masa depan bumi yang hijau damai. Secara khusus, kami akan merancang ulang pengorganisiran kerja-kerja kita untuk memastikan cara ini sudah tepat untuk selalu memenangkan kampanye-kampanye kita – saat ini kita masih menggunakan cara yang dihidupkan kembali yakni “kekuatan massa”.

Kami sangat meyakini bahwa keikutsertaan masyarakat dengan memberdayakan mereka untuk ambil bagian dalam isu-isu lingkungan akan menjamin pekerjaan kami berdampak besar dan berjangka panjang baik untuk masyarakat maupun di tingkat kebijakan.

Visi kami bersemayam kuat dalam hati selama proses peralihan ini. Oleh karena itu, saya menengok ke belakang dengan bangga pada keberhasilan kita di tahun-tahun dan dekade ini, dan saya optimis bahwa kita sedang menuju arah kerja yang tepat di masa depan.

Di saat yang sama ketika saya dan Anda membaca ini, kerusakan lingkungan terus terjadi, membahayakan masa depan anak cucu kita di kawasan ini. Pekerjaan yang akan kita lakukan sangatlah besar dan tanggung jawab kita untuk menjamin kemenangan lingkungan terhadap bumi bahkan lebih besar lagi.

Dengan tenaga dan kekuatan baru, kampanye yang lebih kuat dan kekuatan masyarakat, saya yakin secara bersama-sama kita dapat mencapai tujuan ini.

Von Hernandez
Direktur Eksekutif,
Greenpeace Asia Tenggara
Dewan Pembina Greenpeace Asia Tenggara 2014
Eco Matser
Pengalaman dan Keahlian:
Pakar dalam bidang Pembangunan Berkelanjutan dengan focus spesifik di permasalahan iklim dan energy, advokasi internasional jangka panjang, latar belakang yang luas di bidang intervensi energy terbarukan, aktif dalam isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Eco saat ini menggunakan keahliannya untuk menggambarkan hubungan yang kuat antara energi terbarukan dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi.

Kebangsaan dan Domisili:
Eco berkewarganegaraan belanda dan tinggal di Amsterdam.
Harry Surjadi
Pengalaman dan Keahlian:
Penerima Penghargaan “Communication for Social Change” dariUniversity of Queensland, yang focus dalam penggunaan teknologi komunikasi kreatif, pakar dan pelopor pengguna jurnalisme warga di Asia Tenggara dan program CSR. Harry memiliki komitmen untuk membantu pemberdayaan masyarakat akar rumput.

Kebangsaan dan Domisili:
Harry berkewarganegaraan Indonesia dan tinggal di Depok, Indonesia.
Yong Kai Ping
Pengalaman dan Keahlian:
Aktifis lingkungan, pelopor media baru, dan alat-alat jurnalisme yang didesain untuk memanfaatkan energy dari ‘aktivisme pelibatan secara luas’. Kai Ping memiliki latar belakang kuat dalam prmbangunan gerakan akar rumput secara bottom-up.

Kebangsaan dan Domisili:
Kai Ping berkewarganegaraan Malaysia dan tinggal di Kuala Lumpur.
Manny Calonzo
Pengalaman dan Keahlian:
Saat ini Manny menjabat Wakil Presiden International POPs Elimination Network (IPEN), sebuah jaringan global untuk membangun dan menerapkan kebijakan kimia yang aman dan praktik perlindungan kesehatan manusia dan lingkungan hidup di seluruh dunia. Dia juga seorang pakar Asia Tenggara dalam proyek Penghapusan Cat Timbal

Kebangsaan dan Domisili:
Manny berkewarganegaraan Flipina dan tinggal di Manila
Dr. Opart Panya
Pengalaman dan Keahlian:
Seorang professor dan aktivis lingkungan. Dr. Opart focus pada lingkungan berbasis komunitas dan pengelolaan kekayaan alam, dia juga pemimpin dalam pembangunan metodologi riset yang bisa diterapkan pada masyarakat desa (misalnya Rapid Rural Appraisal (RRA), penggabungan Foto Novella dan Etnografi)

Kebangsaan dan Domisili:
Dr. Opart berkewarganegaraan Thailand dan tinggal di Nakhon Pathom, Thailand.
Sasiwimon Smittipatana
Pengalaman dan Keahlian:
Environmentalis, pemimpin di bidang pemasaran dan konsultan riset di Asia Tenggara, psikolog berpengalaman dalam bidang manajemen bisnis, dan .seorang pengusaha,

Kebangsaan dan Domisili:
Sasiwimon berkewarganegaraan Thailand dan tinggal di Bangkok
Suzy Hutomo
Pengalaman dan Keahlian:
Environmentalis, aktivis lingkungan, pembela kesetaraan gender, pelopor dalam bisnis ramah lingkungan, konservasionis laut, pemimpin keberlanjutan korporasi dan presenter yang dilatih program dalam perubahan iklim Al Gore

Kebangsaan dan Domisili:
Suzy berkewarganegaraan Indonesia dan tinggal di Bali
TentangGreenpeace Asia Tenggara
Kampanye Greenpeace dilakukan dengan bekerja bersama-sama untuk mengantarkan kita pada dunia di mana manusia hidup harmoni dengan bumi.

Sangatlah penting kehidupan harmoni manusia dengan bumi di dalam batas ekologis.

Greenpeace mendorong adanya perubahan positif melalui keikutsertaan nyata dan membangun aliansi-aliansi kokoh. Dan dengan cara-cara yang mungkin hanya Greenpeace mampu melakukannya, kita mengambil kekuatan untuk memperjuangkan perubahan positif dan membantu terciptanya solusi nyata, dan memberikan ruang bagi suara-suara yang menuntut terciptanya bumi yang sehat bagi generasi sekarang dan mendatang.

Hutan-hutan, gunung-gunung, sungai-sungai dan lautan yang ada di kawasan Asia Tenggara adalah rumah bagi jutaan orang dan ribuan jenis pohon, tanaman, burung dan mamalia. Namun hari ini, banyak dari tumbuhan dan satwa-satwa ini terancam akibat perubahan iklim, penebangan hutan, pencemaran dan industri pertanian tidak berkelanjutan. Kesuksesan ekonomi dan pertumbuhan industri Asia Tenggara telah sampai pada biaya sosial dan lingkungan yang sangat mahal.

Selama 13 tahun terakhir kita bekerja di kawasan ini, misi kita tidak berubah: menjaga dan melindungi hak-hak lingkungan, mengungkap dan menghentikan kejahatan lingkungan dan memajukan pembangunan yang bersih.

Program kita di kawasan ini disusun melalui analisis krisis dan cetak biru tentang bagaimana kita dapat merespon secara efektif dan mengubah landasan sekarang demi masa depan yang hijau damai.

Tujuan kita adalah untuk melindungi lingkungan dari kerusakan yang lebih parah dan bekerja sebagai mercu suar aspirasi dan aksi demi melindungi alam dan keberlanjutan pembangunan.

Dengan semua dukungan dan tindakan aktif baik dari donasi individual, aktifis dunia maya, relawan, masyarakat, kawan seperjuangan dan staf-staf berdedikasi, kita telah berhasil membangun kelangsungan masa depan semua orang di kawasan ini.

DI Asia Tenggara, kami berkampanye untuk :

Melindungi hutan-hutan asli dunia beserta habitatnya, karena tumbuhan dan manusia sangat bergantung pada kawasan ini

Menyeimbangkan revolusi energi untuk menghadapi ancaman utama bumi kita yaitu perubahan iklim

Melindungi perairan kita dengan melawan penangkapan ikan yang berlebihan dan merusak, serta menciptakan jaringan global untuk kelestarian lautan kita

Menciptakan masa depan bebas limbah beracun dengan cara-cara alternatif yang aman dari kandungan kimia berbahaya di dalam produk dan barang-barang yang ada saat ini

Mempromosikan keberlanjutan masa depan pertanian dengan menolak produk-produk hasil rekayasa genetika (GMO), melindungi kekayaan hayati dan mendorong pertanian yang bertanggung jawab sosial.

Pekerjaan kita selalu dilakukan dengan prinsip-prinsip tanpa kekerasan, independensi sumber keuangan, konfrontasi langsung dan kekuatan aksi bersama.

Kita memiliki pedoman visi global jangka panjang, namun kita bekerja dalam jangka waktu yang singkat sehingga kampanye kita tiga tahun ke depan adalah inisiatif dan tujuan yang didesain untuk mencapai tujuan strategis. Pada tahun 2013, kita telah menyelesaikan rencana kerja 2011-2013, dan memulai transisi menuju Model Kerja baru, yang dilakukan untuk membuat Greenpeace semakin responsif untuk memperkecil ancaman lingkungan termasuk kawasan Asia Tenggara.

Transisi ini akan menekankan 7 prioritas utama untuk memastikan kita tetap relevan, efektif dan terpercaya, yaitu: Program, Pertumbuhan, Keikutsertaan, Pengembangan Regional, Sumberdaya Manusia, Organisasi dan Standar.

Tujuan strategis ini telah mampu memberikan gambaran dalam membuat Greenpeace Asia Tenggara menjadi motor penggerak dan menerapkan proyek-proyek global begitupun dengan pemahaman akan potensi bahaya yang semakin besar dalam mengumpulkan kekuatan besar kita; kawan-kawan seperjuangan dan perjuangan mereka menggerakkan dunia menuju perubahan yang lebih baik.

Kampanye Kami

Greenpeace berjuang demi melindungi alam dan bersuara bagi perdamaian dengan melakukan investigasi, mengungkap dan melawan pengrusakan lingkungan serta mengedepankan solusi bertanggung-jawab untuk lingkungan.

Selama tahun 2013, Greenpeace Asia Tenggara melanjutkan kampanye untuk mengangkat apa yang dibutuhkan kawasan ini untuk keluar dari energi kotor dan meningkatkan investasi berbasis energi bersih untuk menghadapi perubahan iklim. Kita juga melangkah maju dalam melindungi hutan-hutan, khususnya di Indonesia dimana tingkat kerusakannya termasuk yang terparah di dunia.

Kampanye Iklim dan Hutan termasuk dalam prioritas kita dengan tingkat yang mendesak. Tujuan kita adalah terjadinya puncak efek gas rumah kaca di tahun 2015 dan kemudian menurun setelahnya. Dalam mewujudkan ini kita harus memastikan terjadinya revolusi energi global-yang beralih dari bahan bakar minyak dan energi nuklir menjadi energi terbarukan dan penghematan energi; tidak ada lagi pengrusakan hutan; dan menjamin terciptanya upaya bersama dalam kerangka kerja yang adil dan berintegritas pada lingkungan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.

Secara resmi kita telah meluncurkan Kampanye Laut di kawasan ini sejak tahun lalu. Pada tahun 2012, kampanye laut kita dimulai di Filipina. Dengan menyadari bahwa perairan Asia Tenggara berada di wilayah paling produktif dan beragam -dan pada saat yang sama menjadi perairan yang paling terancam, kita memperluas basis kampanye hingga Indonesia dan Thailand. Tujuan kita adalah menghentikan penangkapan ikan destruktif dan melindungi semua laut dengan melakukan perlindungan maritim.

Kita memulai kampanye Pertanian Berkelanjutan, di mana tujuannya adalah untuk memperoleh makanan dan hasil pertanian yang baik bagi manusia dan bumi. Kita berkampanye untuk menghentikan penyebaran produk hasil rekayasa genetik (GMO), dimana kita meningkatkan kerja kita untuk mendorong pergantian paradigma dari pertanian berbahan kimia merusak menuju ke arah pertanian yang ekologis.

Dengan Kampanye Bebas Limbah Beracun, kita melanjutkan perjuangan untuk menghentikan pelepasan zat kimia berbahaya dari pabrik-pabrik ke dalam sistem saluran air dengan mendorong kebijakan yang menghapus penggunaan racun kimia dalam proses produksi.

©Paul Hilton/ Greenpeace

©Athit Perawongmetha/ Greenpeace

©Pat Roque/ Greenpeace

©Steve De Neef/ Greenpeace

© Deden Iman/ Greenpeace

Mempercepat Revolusi Energi

Kita memulai tahun itu dengan memperkenalkan berbagai solusi melalui peluncuran laporan Green Jobs di Filipina yang memuat pesan bahwa energi terbarukan adalah kunci kemajuan ekonomi.

Di Thailand kita melanjutkan perjuangan dengan gerakan anti batubara di bagian selatan, bersama dengan kawan-kawan seperjuangan dan masyarakat setempat, kita mampu membatalkan rencana pemerintah untuk membangun pusat pembangkit batubara di Krabi. Pada Oktober, di tempat lain di provinsi Chachaoengsao, usulan Environmental and Health Impact Assessment (EHIA) untuk pembangkit tenaga batubara sebesar 600 megawatt ditolak untuk kedua kalinya.

Di Indonesia kita berhasil menunda pembangunan pembangkit batubara. Oktober lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden yang menunda pendanaan Pembangkit Tenaga Batubara Batang untuk 6 bulan ke depan.

Solusi energi terbarukan juga menyentuh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Feed-in-tariff (FIT; harga jual yang ditentukan pemerintah) untuk tenaga surya dan tenaga angin akhirnya diperkenalkan di Indonesia pada bulan Maret. Ini kali kedua bagi pemerintah Indonesia memperkenalkan feed-in-tariff untuk energi terbarukan, dan perkembangannya sejalan dengan apa yang kita rekomendasikan dalam laporan Evaluasi Energi untuk Indonesia.

Sebagai bentuk solidaritas pada dunia dan untuk menunjukkan bahwa solusi global berawal dari aksi-aksi lokal, sekitar 38.540 orang dari Asia Tenggara bergabung dalam seruan dunia yang bertajuk Save the Arctic dan mendeklarasikan Arktik sebagai suaka dunia. Kawasan Arktik sendiri merupakan jantung iklim dunia, jadi dengan melindungi kawasan Arktik berarti melindungi bumi kita dari dampak perubahan iklim.

Hasil dari perjuangan Greenpeace melawan pengeboran minyak di Arktik, 30 aktivis internasional dan staf Greenpeace yang berada dalam kapan Arctic Sunrise ditangkap oleh otoritas Rusia pada bulan Oktober. Para aktivis dan pendukung kita melakukan aksi protes di depan kedutaan Rusia di Jakarta, Bangkok dan Manila dengan tuntutan ‘Free the Arctic 30’ yakni pembebasan 30 aktivis dan awak kapal yang bergabung dalam protes damai di pengeboran lepas pantai Gazprom di Arktik yang masuk dalam kawasan Rusia. 3 bulan kemudian dan setelah adanya gerakan massa global yang juga didukung oleh sejumlah selebriti pendukung seperti Sir Paul McCartney, Madonna dan Jude Law, parlemen Rusia akhirnya memberikan amnesti dan melepaskan ke-30 aktivis tersebut.

Stop Pengrusakan Hutan
©Ulet Ifansasti/ Greenpeace

Di bulan Februari, setelah bertahun-tahun melakukan tekanan publik di media, baik yang dilakukan aktivis Greenpeace di tingkat atas maupun di tingkat massa, Asia Pulp and Paper (APP), salah satu perusahaan produksi dan pengemasan kertas terbesar di dunia, mengumumkan komitmennya untuk menghentikan kontribusinya dalam kerusakan hutan. Kampanye Greenpeace untuk mentransformasi sektor bisnis bubur kertas dan kertas meliputi pengungkapan cara-cara baru dalam opearasional APP, dan kampanye perusahaan tersebut secara massal dengan mengungkapkan merek-merek global yang menggunakan produk-produk yang berasal dari APP.

Pada bulan Mei, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperpanjang masa moratorium penebangan hutan selama 2 tahun ke depan. Bersama berbagai lembaga swadaya masyarakat di Indonesia, kami melanjutkan pekerjaan ini untuk memastikan moratorium merupakan langkah penguatan lahan-lahan gambut dan kawasan hutan.

Pada bulan Juli, Greenpeace menjadi salah satu anggota pendiri dalam Palm Oil Innovation Group (POIG), bersama dengan sejumlah LSM yang aktif dalam isu-isu lingkungan dan sosial beserta inovator produksi minyak sawit. POIG berkomitmen menetapkan standar yang bertujuan untuk mengurangi kerusakan hutan yang akan lebih ketat dari persyaratan asosiasi industri.

Wilmar International, perusahaan terbesar dalam perdagangan minyak sawit, pada Desember mengumumkan Kebijakan Deforestasi sebagai respon terhadap tekanan yang dilakukan Greenpeace, LSM lain dan konsumen di seluruh dunia. Kebijakan ini diyakini menjadi tanda kemenangan hutan-hutan dunia dan semua orang yang hidupnya tergantung di dalamnya. Beberapa tahun belakangan, Greenpeace berulang kali mengungkap peran buruk Wilmar dalam pengrusakan hutan termasuk menyediakan material yang bersumber dari Taman Nasional, penghancuran besar-besaran habitat harimau, memasok dari suplier yang berkaitan dengan ‘kuburan massal’ orangutan ataupun krisis kebakaran hutan di Sumatera. Komitmen Wilmar’s kemudian diluncurkan dua bulan setelah publikasi laporan-laporan tentang praktik perusahaan ini. “Licence To Kill,” menunjukkan bagaimana kondisi hutan telah mengarahkan Harimau Sumatera menuju kepunahan.

Menjaga Laut Kita
©Paul Hilton/ Greenpeace

Menandai diluncurkannya kampanye terbaru kita – melindungi perairan Asia Tenggara- kita menonjolkan keindahan dari laut-laut yang ada di kawasan ini, bagaimana pentingnya menjaga laut sementara pada saat yang sama ancaman terhadap ekosistem laut semakin berbahaya seperti penangkapan ikan destruktif dan pencemaran laut.

Peluncuran kampanye ini bersamaan dengan kedatangan 2 kapal Greenpeace ke Asia Tenggara: Rainbow Warrior, yang mengunjungi Indonesia, dan Esperanza, yang berlayar ke Thailand dan Filipina. Keduanya secara bersamaan memulai Tur Pelindung Laut di Asia Tenggara.

Perjalanan dimulai dengan kedatangan Rainbow Warrior pada bulan Mei di Jayapura lalu berakhir di Jakarta, Indonesia di mana kapal ini disambut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah menteri dalam kabinetnya. Sambutan ini semakin menunjukkan adanya komitmen kuat untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Pada bulan Juni, Esperanza mengunjungi Thailand dan menyuarakan bagaimana ekosistem laut di negara itu, khususnya di Teluk Thailand, yang berada di ambang kehancuran yang sebagian besar akibat operasi penangkapan ikan yang destruktif. Kapal ini berlayar bersama nelayan setempat menyuarakan kebijakan yang lebih ketat untuk menyelamatkan laut. Di Filipina, Ezperanza menunjukkan bagaimana ancaman perubahan iklim, penangkapan ikan destruktif dan pencemaran yang telah merusak kekayaan dan keindahan perairan di negara itu.

Dengan diluncurkannya kampanye baru ini, maka kita mengumpulkan dukungan dari segala penjuru baik masyarakat maupun perorangan, dan melakukan seruan untuk adanya itikad politik baik yang dibutuhkan dalam menyelamatkan dan melindungi perairan Asia Tenggara.

Menciptakan Masa Depan Bebas Limbah Beracun
©Andri Tambunan / Greenpeace

Isu lingkungan merupakan isu lokal dan internasional, dan kampanye Detox sejak 2013 menunjukkan bagimana persoalan dan solusi pada kedua level ini saling berkaitan erat. Peluncuran laporan “Toxic Threads: Polluting Paradise” dipublikasikan oleh Greenpeace Internasional, mengungkap bagaimana perusahaan pakaian terkenal berkontribusi dalam pencemaran industri yang sangat parah pada Sungai Citarum di Iindonesia, terlepas dari hal serupa yang juga dialami sungai-sungai lain di seluruh dunia. Industri tekstil saat ini menjadi faktor penyebab pencemaran air sungai terbesar di Jawa Barat, di mana 68 fasilitas industri di hulu Citarum memproduksi pakaian.

Melalui gerakan dunia maya dengan 10 ribuan suara dari seluruh dunia, kita mampu membuat merek-merek pakaian terkenal itu berkomitmen untuk kampanye Detox dan mengubah proses produksinya tanpa penggunaan zat kimia berbahaya. Hasil investigasi juga menjadi senjata dalam menekan pemerintah lokal dan nasional untuk menerapkan kebijakan yang bertujuan mengurangi dan menghentikan pencemaran.

Merek pakaian dunia yang telah menyatakan komitmennya pada Detox adalah Uniqlo, Sisley, Playlife, the United Colors of Benetton, Victoria’s Secret, La Senza, G-Star, Valentino, Coop, Migros, Canepa, C&A, Esprit, H&M, Inditex, Levi Strauss.Co, Limitedbrands, MANGO, Mark&Spencer, PUMA, Fast Retailing.

Di tempat lain, selama lebih dari satu dekade merek Kilty Creek Thailand telah menjadi contoh buruk dalam pencemaran air. Setelah melalui lobi-lobi intensif yang dilakukan jaringan organisasi non pemerintah termasuk Greenpeace, Direktur Departemen Pengendali Pencemaran telah berjanji akan membersihkan Kilty.

Kampanye untuk Pertanian Berkelanjutan
©Greenpeace/ John Novis

Tugas kita untuk mendorong Pertanian Ekologis berlanjut di tahun 2013. Kita berupaya menunjukkan pada pemerintah Filipina bahwa metode petanian yang selaras dengan alam, bukan yang bertentangan dengannya, telah terbukti secara ilmiah memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan pertanian yang menggunakan zat kimia dan hasil rekayasa genetik (GMOs). Di bulan Mei, kita menyambut hasil persidangan bersejarah yang dikeluarkan oleh Pengadilan Banding Filipina untuk menghentikan percobaan lahan dengan modifikasi genetika oleh perusahaan penetasan telur Bt dan memerintahkan perusahaan tersebut turut melindungi, menjaga, merehabilitasi dan memperbaiki lingkungan yang terdampak akibat eksperimen ceroboh mereka. Hasil keputusan pengadilan merupakan buah dari petisi yang dipeolopori oleh Greenpeace Asia Tenggara pada tahun 2012.

Peningkatan Jumlah Pendukung (Supporter)
Greenpeace Asia Tenggara memiliki lebih dari sejuta pendukung yang secara aktif ikut menandatangani petisi online, mengikuti perkembangan kampanye-kampanye melalui e-mail, dan tergabung dalam media sosial kita.
64,521 orang
menandatangani petisi online
34,855 jumlah orang
yang terdaftar dari berbagai negara
892,752 netizens
yang terdaftar di media social Greenpeace

Total dari 5,097 orang yang berpartisipasi dalam aktifitas kita selama 2013. Sekitar 29% dari mereka terlibat aktif dengan kerja-kerja kampanye kami di berbagai jenis kegiatan dari aksi langsung tanpa kekerasan, protes kreatif, pertemuan relawan dan membantu aktifitas kantor.

Terdapat 57,447 donatur yang secara berkala memberikan sumbangan ke Greenpeace. Seiring bertambahnya dukungan mereka, suara kita juga semakin kuat, sehingga membuat kita mampu menjaga lingkungan alami Asia Tenggara yang kaya dan berlimpah ini.

Warriors of the Rainbow

Amalie Conchelle H. Obusan, 40

Kordinator Kampanye Regional Iklim dan Energi dan Tim Leader Kampanye Arktik GPSEA 2013

Ms. Panita Kongsook, 36

Relawan Greenpeace dari Bangkok

John Mark R. Sagum, 23

Mantan Instruktur Kampus, saat ini menjadi Kordinator Tim di BPO Company

Reza Monika, 19

Mahasiswi dari Bandung

Nikolaus Harjanto, 41

Seorang pegawai Swasta dari Bogor

Ms. Praweena Pratchayakupp, 40

Dokter gigi dari Provinsi Udonthani, Thailand
Laporan Keuangan

Pekerjaan kami di Greenpeace bisa terlaksana atas dukungan jutaan orang yang memberikan kontribusi dana untuk semua aktivitas kami di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, kami memiliki 57,447 orang penyandang dana untuk masa depan yang lebih hijau dengan menginvestigasi, mendokumentasi dan melakukan lobi-lobi untuk menjaga iklim, hutan, laut, sungai, danau, sumber-sumber air dan pangan.

Greenpeace adalah satu-satunya lembaga lingkungan global yang tidak menerima pendanaan dari lembaga pemerintahan dan perusahaan..Pendanaan kami yang independen memungkinkan kami untuk melakukan pekerjaan secara kredible dengan mengungkapkan kejahatan lingkungan dan menuntut adanya akuntabilitas dankepercayaan.

Di tahun 2013, kami mampu mengumpulkan hingga 142,881,000 Thai Baht, dengan pengeluaran per isu kampanye, 50.2% diperuntukkan untuk kampanye hutan, 18.2% untuk kampanye laut, 20.2% untuk kampanye energi dan iklim, 6% untuk kampanye limbah beracun, 4.9% untuk kampanye pertanian berkelanjutan, dan 0.5% untuk kampanye terkait lainnya seperti reaksi cepat.

Greenpeace memandang penting transparansi dan akuntabilitas secara serius, dan ikut menandatangani Piagam Akuntabilitas INGO.

Untuk membaca laporan audit lengkap lebih detail lagi, silahkan hubungi tim kami di supporterservices.id@greenpeace.org